Rasanya getaran ponsel itu masih terasa hingga sekarang, getaran teman-teman menanyakan kabarku ketika mengetahui aku tidak diterima di satu-satunya universitas yang kuimpikan, Universitas Indonesia.
Mataku siang itu hanya memandang kalender LSPR di pojok ruang kamar, memikirkan bahwa aku akan menghabiskan 4 tahun kuliah di sana selanjutnya. Rasanya sedikit kosong karena ini adalah worse case yang sudah kuprediksikan saat itu. Menyayangkan aku yang tidak cukup berusaha untuk bisa menyetarai kaka-kakakku pada saat itu.
HOW IT ALL STARTED
Kampus yang akhirnya mempertemukanku dengan sosok-sosok yang juga tidak sampai menggunakan Jaket Kuning tapi ambisinya masih membara. Termasuk sosok sahabat yang mendorong gue untuk mengembangkan akun Youtube sendiri agar mimpiku untuk menyampaikan apa yang ingin kusampaikan nggak redup, Charles Erbianco.
Kesempatan datang silih berganti, ternyata nggak sekolah di Depok tetep bisa membawaku bekerja di balik panggung Indonesia Fashion Week, memimpin divisi dibalik panggung Drama Musikal GEMURUH by JKTMOVEIN, bahkan menerbangkanku sekolah ke Manchester & Spanyol.
Sampai arus membawaku berkesempatan kerja dan mengenal apa itu gaji ketiga belas di jenjang akhir kuliah dan berpindah kerja ke perusahaan Multinasional seminggu sebelum sidang skripsi.
Waktu berlalu hingga 3 tahun berselang sejak interview itu, surely not the first industry came to my mind back in high school but who knows it brought me to here....
MESSAGE FROM THE UNEXPECTED PERSON
It was a fine evening when I wanted to turn off my PC after work, I received that short message from Head of Product Marketing - sosok yang selama ini cuma bisa ku liat dari jauh karena wow tampak jauh sekali dari posisi saya, Mbak Shirley gue memanggilnya. Malam itu Mbak Shirley menawarkan gue jika gue tertarik untuk menjadi kontributor di program Live Streaming kantor yang tengah mereka bentuk.
Katanya, Mbak Shirley mendapatkan rekomendasi dari VP departemenku, Ongki, yang ternyata juga nonton Youtubeku! Wow, ditengah momen speechless tak terbendung, aku tetep berusaha menjawab professional tentang ketertarikanku dan harapanku semoga ini bisa jadi ruang untuk aku belajar - padahal dalam hati untuk harlem shake.
Ternyata malam itu Tuhan kayaknya seneng aja ngeliat aku harlem shake. Sebelum terlelap, CEO of Product - Pak Alfan ternyata menyempatkan untuk menyapaku langsung via slack!
Pesannya singkat tapi terbayang-bayang hingga sekarang. Wow, yang selama ini aku kira komunikasi kami hanya dapat sebatas berbalas senyum ketika papasan di lift ternyata bisa juga ketransform dalam bentuk kalimat via slack. Bapak juga bilang kalau beliau nonton dan mengapresiasi youtube aku.
Malam itu aku tidak terlelap sampai jam 2 pagi, tersenyum.
FROM GOVERNMENT OFFICIAL TO CO - FOUNDER
Ternyata 2 pesan dari sosok yang tak kusangka itu menjadi awal kejutan-kejutan di minggu-minggu berikutnya. Berkat Live Streaming yang kujalankan, aku berkesempatan untuk bisa mewawancarai sosok-sosok penting yang bahkan nggak pernah aku sangka mulai dari Bupati Banyuwangi: Azwar Anas, A-list celebrities seperti Luna Maya, Dwihanda-Freya, Atlit Nasional Daniel Wenas, CEO of Branch Hotel Archipelago & Swisbel Hotel, VP Citilink sampai Wakil Direktur Bank BCA, Armand Hartono.
Diperbolehkan menulis script untuk segmen-segmen penting termasuk Edisi Spesial 17an dan juga berkesempatan bisa assist Bapak-bapak Co-founder dan CMO yang selama ini cuma tau nama aja.
Kalau diliat kembali rasanya aneh banget hal yang dulu menjadi penyesalan utamaku sekarang malah jadi hal pertama yang sangat aku syukuri. Kalau saja dulu aku tenggelam dan terpuruk dalam kesedihan kayaknya nggak bakal bisa liat Ayah sama Ibu senyum waktu aku ngomong “Bu, yah, liat deh foto aku muncul di aplikasi Traveloka loh!”
NOTHING BUT THANK YOU
Hehehehehe kayaknya kalau baca post ini dari awal terkesan norak ya, mungkin untuk sebagian orang akan mikir “yaelah gitu aja” tapi dari dulu aku selalu suka ngomong sendiri dan bude-budeku di kampung suka bilang pengen liat aku ngomong di layar kaca, mungkin hal-hal kaya gitu yang mendorong jadi ada kupu-kupu diperutku ketika ngalamin momen ini.
Aku pun sadar nggak akan bisa berkembang di titik ini tanpa bantuan tim besar live streaming yang nggak berhenti kasih semangat dan masukan buat aku. Terima kasih ku haturkan kepada sosok-sosok Tim Besar Traveloka Live Streaming:
Kepada Ongki, Alfan, Shirley, Akbar, dan Daniel
Terima kasih untuk kepercayaannya kepadaku, membolehkan aku melebarkan sayap mimpiku lebih besar lagi hingga supportnya dikala badai menghadang masih sempatnya menarikku dan membisiki "it's gonna be okay"
Kepada Anyu & Hana
Terima kasih sudah mengayomiku sepenuh hati dan memberiku ruang untuk jadi diri sendiri
Kepada Adit & Markus
Kaka kaka yang jadi sosok kunci “I look up to”. Yang selalu bilang nggak apa-apa tapi nggak segan untuk memberi masukan juga.
Kepada Ganjar
Partner hostku yang awesome, duka cita kita rasakan bersama, tangis tawa yang kita lalui bersama. I'm so honored to be your co-host.
Kepada Tim Live Streaming
Kakak-kakak yang tidak bisa kusebutkan satu-satu Ka Yohana, Ka Rendra, Ka Qitto, Vika, Ka Vidya, Ka Tantia, Ka Flegon.
Tentunya untuk Charles, tanpa dorongannya untuk aku terus mengurusi Youtube account ini pastinya aku nggak akan direkomendasikan sejak awal. So thanks to you too, mate!
Most importantly, I am so thankful for my amazing girls who let me juggling between Live Streaming and BAU:
To Sarah, Zahra, Finda, Suri, & June. You guys such a strong, independent, mature team that not only supportive but also show an excellent work ethics & collaboration. You guys deserved a separate post to highlight how you let me experienced “the luckiest lead ever”!
Sometimes thing we regret the most in life could lead us to something we grateful the most as well! I hope all the dream-fighters out there still survive and my pray goes to you all who still find a way to get your dream on the line.
Love, me!
Comments