"The most awaited juke box came back with more perfection touch in various love story dimensions. "
Masih berlatar di pulau kecil Yunani, Sophie (Amanda Seyfried) merencanakan untuk kembali membuka villa mereka dan mengubahnya menjadi hotel sebagai bentuk penghormatan dan meneruskan mimpi Ibunya, Donna (Meryl Streep). Sementara kekasihnya, Sky (Dominic Cooper) tengah sibuk belajar industri hospitality dengan bekerja paruh waktu di New York, Sophie mempersiapkan pembukaan hotel yang akan di hadiri oleh tamu-tamu penting dengan bantuan Sam (Pierce Brosnan) dan tentunya kedua sahabat Donna, Tanya (Christine Baranski) dan Rosie (Julie Walters).
Waktu mengulang kembali ke masa Donna remaja (Lily James). Seusai lulus dari kuliahnya di Oxford, Donna memutuskan untuk solo traveling ke berbagai tempat yang akhirnya mengantarkan Donna bertemu dengan 3 pria berbeda yang menaruh hati padanya.
Tripnya ke Paris mengenalkannya kepada Harry Bright remaja (Hugh Skinner) yang menawarkan segala kemanisan dan keromantisan Paris. Momen ketinggalan ferry, mempertemukannya dengan si petualang Bill Anderson remaja (Josh Dylan) hingga akhirnya terdampar di sebuah pulau dan menemukan gubuk tua yang akhirnya membawanya mengenal Sam Carmichael remaja (Jeremy Irvine), cinta sejatinya.
Di saat Sophie harus menerima kenyataan bahwa Sky mendapat tawaran pekerjaan tetap di New York dan badai besar merusak acara pembukaan hotelnya, di masa lalu Donna tengah dikecewakan dengan rahasia yang disimpan Sam dan mengetahui kenyataan bahwa ia hamil.
Ketika keadaan semakin membaik untuk Sophie, nyatanya kejutan belum selesai meghampiri. Neneknya (Cher) yang telah hilang selama 25 tahun datang tanpa diundang.
source: rotten tomatoes
After 10 years, nonton ini rasanya bener-bener flashback dengan segala keceriaan yang udah ditawarkan di film pertamanya dan (nyatanya) dipoles dengan lebih baik di serie keduanya ini.
It was relief waktu tau bahwa filmnya nggak cuma mengandalkan ketenaran film pertamanya aja dan dibuat seadanya - karena udah tau pasti terkenal, tapi emang bener-bener dibuat sedemikian rupa untuk mengobati rasa rindu sama film pertamanya.
To sum up, film ini sebenernya menceritakan background adanya film pertama. Bagaiman Donna dipertemukan dengan 3 bapaknya Sophie sampai akhirnya ia memiliki Sophie menemukan tempat yang menjadi tempat tinggalnya kemudian. Rasanya semua pertanyaan di serie pertamanya terjawab.
source: rotten tomatoes
Yang paling gue suka dari franchise Mamma Mia ini keduanya punya plot yang sebenernya simple, tapi bisa dikemas secara menarik. Kalau yang pertama cara pengemasannya dengan plot twist di akhir film, di film kedua ini plotnya digambarkan dengan gabungan cerita dari dua latar waktu dan perspektif berbeda (Sophie sang anak di masa kini dan masa Donna sang Ibu di waktu remaja).
Relationship Ibu dan Anak yang diceritakan dalam latar waktu berbeda, yang dihadapkan keputusan yang sama bimbangnya dan bagaimana mereka mencari solusi semakin menorehkan sensasi mengharukan dalam film yang akan rilis Jumat (20/7) ini.
Dari segi teknis, dua latar waktu berbeda ini jadi lebih menarik karena tiap scene penghubungnya berkeseninambungan secara implisit yang dikemas dengan cara yang manis, tapi tenang aja dapat dipastikan penonton nggak akan bingung untuk menentukan latar waktu di tiap adegan.
Gue bener-bener sangat sangat mengapresiasi kemahiran kolaborasi antara penulis naskah, sutradara, dan director of photography di film ini. Pemilihan line yang tepat - dengan bumbu jokes yang lebih baik dan cara pengambilan gambar yang sangat rapih dan menyenangkan untuk diliat ngebuat gue takjub sendiri dengan otak gue yang sangat effortless berpikir atau berimajinasi. Karena semua yang di benak seakan digambarkan dengan sangat apik, dan clear dalam bentuk visual.
Hal yang juga menurut gue lebih dominan di film ini adalah semangatnya dalam menyampaikan setiap emosi. Gue nggak tau ini dipengaruhi sama apa, tapi setiap melihat adegan bernyanyi, emosi yang disampaikan karakter, dengan padunan warna yang diberikan di visual rasanya membangkitkan semangat dan bikin mau senyum banget.
Hal yang gue rasa perlu diapreasiasi lainnya adalah pemilihan Lily James sebagai Donna Remaja. Entah kenapa buat gue rasanya pas. Semangat dan ekspresi yang Lily James tawarkan bener-bener bisa menyeimbangi semangat remaja Amanda Seyfried di film pertama. Gerak tubuh Lily James bener-bener mengekspresikan how brave, surprising, and rebel Donna is.
source: rotten tomatoes
Since this is the musical movie, how about the music? Tentunya akan ada beberapa lagu ABBA berbeda yang belum dipake di film pertama, salah satunya Fernando (single) dan When I Kissed The Teacher (from Arrival Album). Deretan lagu sebelumnya seperti Dancing Queen, I Have a Dream, Waterloo, dan Mamma Mia sendiri juga siap memanjakan lo.
And, if I can pick one of the best music scene from this movie it has to be Dancing Queen. Suka banget sama pemilihan momennya, emosi yang digambarin, dan pemilihan scene-scene yang ditampilin buat gue (subjectively) sangat menggugah semangat dan emosi. Selain itu, scene Waterloo dan Andante, Andante juga catchy banget. Aduh keren semua lah, ga kuat aku tuh.
Kalau ditanya apa yang kurang dari film ini, hmm mungkin buat gue dibanding film sebelumnya film ini jauh lebih padet aja scene dengan nyanyinya. Padahal kalau dihitung-hitung, film pertama melibatkan 24 lagu (cek song listnya di sini) sementara film ini 18 lagu. Tapi enah kenapa kayaknya di film ini nyanyi mulu. Jadi, buat yang pengen ngajak pacarnya terus pacarnya nggak suka film jenis musikal ya jangan bete kalau bobo manis di bioskop ya.
Selain itu, gue juga merasa konflik di film ini sebenernya tipis-tipis banget mungkin karena konfliknya ditempatin di beda-beda jadi rasanya fluktuatif aja gitu emosinya. Sedih juga karena Sophie nggak lagi ditemani oleh 2 sahabatnya dan lebih banyak menghabiskan waktu dengan Tanya, Rosie, dan ketiga bapaknya.
source: rotten tomatoes
Dengan beberapa perspektif dan relationship yang dibawakan, buat gue film ini menawarkan banyak cerita cinta.
Ini bukan lagi hanya melibatkan cerita cinta antara Ibu-Anak atau Ayah-Anak tapi lebih dari itu.
Pesan keberanian untuk menghadapi kenyataan, memikirkan diri sendiri, mandiri, mengambil kesempatan, nilai persahabatan, keluar dari zona nyaman, dan pada akhirnya mensyukuri apa yang kita punya.
Tonton lagi film pertamanya, dan mungkin ada clue di akhir filmnya. Jangan lupa, jangan nonton film ini kalau belum nonton film pertama. Bukan karena alur ceritanya nyambung, tapi justru karena semua pertanyaan di film pertama semua terjawab di film ini. Nonton film ini sama aja spoiler semua film pertama.
Eh ada pertanyaan deng, bahkan nggak ada di trailer. Meryl Strepp ke mana ya?
Mamma Mia! Here We Go Again (2018)
Directed & Written : Ol Parker
Produced : Judy Craymer, Gary Goetzman
Starred : Amanda Seyfried, Lily James, Pierce Brosnan, Colin Firth
Salam Hombimba,
Graisa S
xoxo
Comments